Minggu, 14 Oktober 2012

JASA ATESTASI


FUNGSI AUDIT
Auditing adalah Proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan seorang yang kompeten dan independen untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi dimaksud dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan.

Mengapa Laporan Keuangan Diaudit ?

Ada empat kondisi yang menyebabkan perlunya auditing :
1.      Ada potensi konflik antara penyedia informasi dan pemakai informasi.
2.      Informasi kemungkinan mempunyai konsekuensi ekonomi yang substansial bagi pengambil keputusan.
3.      Para ahli sering  diminta untuk menyiapkan dan mengklarifikasi informasi.
4.      Para pengguna informasi sering mempertanyakan kualitas informasi.

Secara khusus audit laporan keuangan dilakukan untuk alasan-alasan :

1.      Kebutuhan dari Kreditor dan Investor
Auditor independen mempunyai tugas untuk menyediakan kreditor dan investor  pendapat yang tidak bias tentang apakah laporan keuangan telah secara benar disajikan. Para investor dan kreditor menganggap auditor sebagai penjaga integritas dari laporan keuangan perusahaan.
2.   Teori Kepengurusan atau Keagenan
Sebuah penjelasan dari permintaan untuk audit yang menyatakan bahwa manajer sebuah perusahaan menginginkan audit karena kepercayaan yang sebuah audit tambah ke laporan keuangan representasi.
3.   Teori Motivasi
Menurut teori ini penilaian yang mengandung motivasi dari suatu audit akan menambah nilai dari informasi yang terkandung dalam laporan keuangan.




  MEMPERBAIKI KUALITAS SISTEM

1.      Mengumpulkan bukti yang mendukung asersi
2.      Menilai secara obyektif pengukuran yang membuat asersi
3.      Melaporkan temuan-temuannya
4.      Melakukan penugasan analitis.  Dalam penugasan ini diharapkan auditor memiliki kemampuan dalam menganalisis dan menghitung rasio-rasio untuk mengetahui dan membandingkan dengan laporan tahun lalu sehingga dapat diambil tindakan pencegahan dan pembuatan rencana berikutnya.
5.      Melakukan penugasan investigative. Diharapkan auditor memiliki kewajiban untuk menentukan segala bentuk kecurangan yang ada dalam perusahaan sehingga auditor mempunyai hak untuk melontarkan pertanyaan pada pihak managemen.
6.   Membantu rencana perusahaan kegiatan pelaporan keuangan sesuai dengan norma akuntansi dan pedoman peraturan. Atau memungkinkan perusahaan untuk mengkonfigurasi program akuntansi manajerial yang didasarkan pada sistem operasi perusahaan, kombinasi penting yang membantu transfer data akuntansi lebih mudah.


MENGUKUR KINERJA

Untuk menentukan kinerja perlu dilakukan pengukuran kinerja. Pengukuran kinerja merupakan sub sistem dari manajemen kinerja. Pengukuran kinerja didefinisikan sebagai proses untuk mengkuantifikasi efisiensi dan efektivitas  dari suatu tindakan. Tindakan yang dimaksud adalah tindakan masa lalu. Pengukuran kinerja adalah bagian dari analisa atau diagnosa terhadap proses untuk mengidentifikasi aktivitas mana yang diprioritaskan untuk diperbaiki.

Sistem pengukuran kinerja perlu memiliki :

1.   Kumpulan data (data base) dan metoda penghitungan kinerja, baik yang diukur secara kuantitatif maupun kualitatif yang kemudian dikonversi menjadi kuantitatif, yang terdefinisi dengan jelas;
2. Sarana yang dapat mengenali perbedaan lokasi, unit kerja yang sifat dan kondisi kerjanya berlainan, hindari mentalitas "one size fits all";
3.    Mekanisme re-evaluasi secara periodik untuk mengetahui apakah sistem pengukuran kinerja yang berlaku masih sesuai dengan lingkungan kompetitif yang terus berubah;
4.    Kemampuan untuk mengidentifikasi kompetisi, melokalisir area yang bermasalah secara cepat dan akurat, membantu perusahaan dalam memperbaharui objektif strategik dan dalam pembuatan keputusan taktis guna mencapai sasaran dimaksud, dan menyediakan fedback sesudah keputusan diimplementasikan; serta
5.      Kemampuan untuk memastikan kompatibilitas ukuran kinerja pada setiap fungsi dan level. 



  MENGUKUR KINERJA

1.        Performa Daripada Pegawai
2.        Pengambilan Keputusan
3.        Melihat Potensi Pegawai
4.        Skill Dari Pegawai
5.        Jenis Bidang Yang Pegawai Cenderung Minati
6.        Berapa Banyak Kesalahan
7.        Pegawai memahami tugas yang diberikan oleh pimpinan


  TES MUTU SISTEM PEMELIHARAAN    

1.      Sistem Penarikan Tunai
2.      Kepuasan Pada Pelanggan, Karena Maintenance Pasti Terkait Sama Pelanggan
3.      Kesalahan Pada Sistem Tersebut (Jika Ada)
4.      Pengupgradetanan Pada Sistem
5.      Permintaan Sistem Dari Pengguna
6.      Faktor-Faktor Yang Menarik Pada Sistem Tersebut
7.      Perbandingan Sistem Yang Dibuat Dengan Sistem Yang Dimiliki Saingan Bisnis
8.      Kelebihan Dan Kekurangan Sistem Setelah Sistem Di Maintenance
9.      Kekurangan Pada Sistem Yang Kita Buat
10.  Solusi Untuk Mengatasi Bug, Eror, atau Permintaan Oleh Pengguna/Pelanggan (Kalau Tidak Ada Solusi Tidak Ada Yang Namanya Maintenance).


UJI KETERANDALAN SISTEM INFORMASI

1.      Aspek Efesiensi Pada Sistem Tersebut
2.      Kelebihan Di Bandingkan Sistem-Sistem Yang Lain
3.      Keunikan Sistem Tersebut
4.      Keritikan Dari Pengguna
5.      Kepuasan Dari Pengguna
6.      Sejauh Mana Sistem Tersebut Dapat Dibuat
7.      Software Yang Digunakan Untuk Mrmbuat Sistem
8.      Mudah Atau Tidaknya Pemakaian Dalam Sistem Tersebut
9.      Waktu Yang Diperlukan Untuk Menyelesaikan Suatu Pekerjaan Dari Pengguna Sistem
10.  Tingkat Kenyamanan Dari Pengguna Sistem