FUNGSI AUDIT
Auditing
adalah Proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang
dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan seorang yang kompeten
dan independen untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi dimaksud
dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan.
Mengapa Laporan Keuangan
Diaudit ?
Ada empat kondisi yang menyebabkan perlunya
auditing :
1. Ada potensi konflik antara penyedia
informasi dan pemakai informasi.
2. Informasi kemungkinan mempunyai
konsekuensi ekonomi yang substansial bagi pengambil keputusan.
3. Para ahli sering diminta untuk menyiapkan dan mengklarifikasi
informasi.
4. Para pengguna informasi sering mempertanyakan kualitas informasi.
Secara khusus audit laporan keuangan dilakukan
untuk alasan-alasan :
1. Kebutuhan dari Kreditor dan Investor
Auditor independen
mempunyai tugas untuk menyediakan kreditor dan investor pendapat yang tidak bias tentang apakah
laporan keuangan telah secara benar disajikan. Para investor dan kreditor
menganggap auditor sebagai penjaga integritas dari laporan keuangan perusahaan.
2. Teori
Kepengurusan atau Keagenan
Sebuah penjelasan
dari permintaan untuk audit yang menyatakan bahwa manajer sebuah perusahaan
menginginkan audit karena kepercayaan yang sebuah audit tambah ke laporan
keuangan representasi.
3. Teori
Motivasi
Menurut teori ini
penilaian yang mengandung motivasi dari suatu audit akan menambah nilai dari
informasi yang terkandung dalam laporan keuangan.
MEMPERBAIKI KUALITAS SISTEM
1.
Mengumpulkan bukti yang
mendukung asersi
2.
Menilai secara obyektif
pengukuran yang membuat asersi
3.
Melaporkan temuan-temuannya
4.
Melakukan penugasan
analitis. Dalam penugasan
ini diharapkan auditor memiliki kemampuan dalam menganalisis dan menghitung
rasio-rasio untuk mengetahui dan membandingkan dengan laporan tahun lalu
sehingga dapat diambil tindakan pencegahan dan pembuatan rencana berikutnya.
5.
Melakukan penugasan
investigative. Diharapkan auditor memiliki kewajiban untuk menentukan segala
bentuk kecurangan yang ada dalam perusahaan sehingga auditor mempunyai hak
untuk melontarkan pertanyaan pada pihak managemen.
6. Membantu
rencana perusahaan kegiatan pelaporan keuangan sesuai dengan norma akuntansi
dan pedoman peraturan. Atau memungkinkan perusahaan untuk mengkonfigurasi program
akuntansi manajerial yang didasarkan pada sistem operasi perusahaan, kombinasi
penting yang membantu transfer data akuntansi lebih mudah.
MENGUKUR
KINERJA
Untuk menentukan kinerja perlu dilakukan pengukuran kinerja.
Pengukuran kinerja merupakan sub sistem dari manajemen kinerja. Pengukuran
kinerja didefinisikan sebagai proses untuk mengkuantifikasi efisiensi dan
efektivitas dari suatu tindakan. Tindakan yang dimaksud adalah tindakan
masa lalu. Pengukuran kinerja adalah bagian dari analisa atau diagnosa terhadap
proses untuk mengidentifikasi aktivitas mana yang diprioritaskan untuk
diperbaiki.
Sistem pengukuran kinerja
perlu memiliki :
1. Kumpulan data (data base)
dan metoda penghitungan kinerja, baik yang diukur secara kuantitatif maupun
kualitatif yang kemudian dikonversi menjadi kuantitatif, yang terdefinisi
dengan jelas;
2. Sarana yang dapat mengenali perbedaan
lokasi, unit kerja yang sifat dan kondisi kerjanya berlainan, hindari
mentalitas "one size fits all";
3. Mekanisme re-evaluasi secara
periodik untuk mengetahui apakah sistem pengukuran kinerja yang berlaku masih
sesuai dengan lingkungan kompetitif yang terus berubah;
4. Kemampuan untuk
mengidentifikasi kompetisi, melokalisir area yang bermasalah secara cepat dan
akurat, membantu perusahaan dalam memperbaharui objektif strategik dan dalam
pembuatan keputusan taktis guna mencapai sasaran dimaksud, dan menyediakan fedback sesudah keputusan
diimplementasikan; serta
5.
Kemampuan untuk memastikan
kompatibilitas ukuran kinerja pada setiap fungsi dan level.
MENGUKUR KINERJA
1.
Performa Daripada Pegawai
2.
Pengambilan Keputusan
3.
Melihat Potensi Pegawai
4.
Skill Dari Pegawai
5.
Jenis Bidang Yang Pegawai Cenderung Minati
6.
Berapa Banyak Kesalahan
7.
Pegawai memahami tugas yang diberikan oleh pimpinan
TES MUTU SISTEM PEMELIHARAAN
1.
Sistem Penarikan Tunai
2.
Kepuasan Pada Pelanggan, Karena Maintenance Pasti
Terkait Sama Pelanggan
3.
Kesalahan Pada Sistem
Tersebut (Jika Ada)
4.
Pengupgradetanan Pada Sistem
5.
Permintaan Sistem Dari Pengguna
6.
Faktor-Faktor Yang Menarik Pada
Sistem Tersebut
7.
Perbandingan Sistem Yang Dibuat
Dengan Sistem Yang Dimiliki Saingan Bisnis
8.
Kelebihan Dan Kekurangan Sistem
Setelah Sistem Di Maintenance
9.
Kekurangan Pada Sistem Yang
Kita Buat
10. Solusi Untuk Mengatasi Bug, Eror, atau Permintaan Oleh Pengguna/Pelanggan (Kalau Tidak Ada Solusi Tidak
Ada Yang Namanya Maintenance).
UJI KETERANDALAN
SISTEM INFORMASI
1. Aspek Efesiensi Pada Sistem Tersebut
2. Kelebihan Di Bandingkan Sistem-Sistem Yang Lain
3. Keunikan Sistem Tersebut
4. Keritikan Dari Pengguna
5. Kepuasan Dari Pengguna
6. Sejauh Mana Sistem Tersebut Dapat Dibuat
7. Software Yang Digunakan Untuk Mrmbuat Sistem
8. Mudah Atau Tidaknya Pemakaian Dalam Sistem Tersebut
9. Waktu Yang Diperlukan Untuk Menyelesaikan Suatu Pekerjaan Dari
Pengguna Sistem
10. Tingkat Kenyamanan Dari Pengguna Sistem
Tidak ada komentar:
Posting Komentar